Thursday, December 30, 2010

Suplemen Multivitamin, Benarkah Selalu Dibutukan Oleh Tubuh ?

Filled under:

Kesibukan hidup di kota besar sering kali membuat warganya tidak sempat lagi menjaga kesehatannya dengan cara-cara seperti berolahraga, tidur cukup, dan makan makanan seimbang. Sebagai gantinya, cara lebih praktis pun diambil, misalnya, dengan mengonsumsi suplemen kesehatan.
Dalam Survei Kesehatan dan Kesejahteraan Indonesia 2010 yang dilakukan oleh Philips dengan melibatkan 1.004 responden terungkap bahwa 49 persen penduduk rutin mengonsumsi vitamin atau suplemen. Wanita merupakan kelompok yang paling banyak mengonsumsi suplemen (52 persen), sedangkan pria hanya 45 persen.
Hasil survei juga menunjukkan, 13 persen masyarakat masih percaya pada herbal atau pengobatan tradisional untuk mencegah penyakit. Sementara itu, 14 persen responden menjawab, mereka menerapkan pola makan tertentu untuk menjaga kesehatannya.
Vitamin dan suplemen memang diperlukan untuk menjaga kondisi tubuh. Masyarakat perkotaan yang sibuk dan banyak mengalami stres ditambah lingkungan yang penuh polusi memang menimbulkan kebutuhan akan formula yang mampu menyediakan zat gizi seimbang serta penawaran racun yang terbentuk dalam tubuh (antioksidan).
Akan tetapi, perlu diingat bahwa sifat suplemen adalah pelengkap dan pemelihara kesehatan, bukan untuk pengobatan dan pencegahan penyakit. Yang terbaik untuk membuat tubuh tetap sehat adalah tetap makan makanan yang seimbang, istirahat cukup, dan olahraga teratur.

Suplemen multvitamin kini sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat perkotaan yang sibuk dan ingin sesuatu yang praktis. Namun, cukup banyak konsumen multivitamin yang mengaku suplemenmultivitamin akan mengurangi jam tidur.
Gangguan tidur yang dialami para konsumen suplemen multivitamin itu meliputi jam tidur yang lebih pendek serta sering terbangun tengah malam.
Pada tahun 2007 para peneliti melakukan studi terhadap 1000 partisipan dan menginvestigasi pola tidur mereka, termasuk mencari tahu apakah mereka mengonsumsi mulitvitamin atau obat-obatan. Observasi mengenai pola tidur partisipan dilakukan selama dua minggu.
Setelah mempertimbangkan variabel lain, seperti usia dan jenis kelamin, para peneliti  menemukan orang yang rutin minum suplemen multivitaminlebih sering mengalami gangguan tidur. Namun karena yang ditemukan hanya kaitan asosiasi, maka mereka tidak bisa menyimpulkan gangguan tidur ini dengan konsumsi multivitamin.
Para ahli mengatakan, seandainya suplemen memberikan efek, mungkin disebabkan oleh efek vitamin individual. Misalnya saja vitamin B. Beberapa studi menyebutkan minum vitamin B6 sebelum tidur bisa menyebabkan mimpi buruk sehingga orang mudah terbangun. Vitamin ini membantu tubuh mengubah triptophan menjadi serotonin, hormon yang pengaruhi tidur. Penelitian lain menyatakan vitamin B12 mengurangi hormon melatonin sehingga rasa kantuk menghilang.
Untuk itu mereka yang tidurnya terganggu akibat suplemen multivitamindisarankan untuk mengonsumsi suplemen di pagi hari atau paling tidak beberapa jam sebelum tidur.

Kebutuhan Akan Suplemen
Riset menunjukkan, setiap hari, tubuh membutuhkan sekitar 45 jenis zat gizi. Untuk bisa melengkapi kebutuhan 45 zat gizi itu, menu harian harus terdiri atas empat sampai lima jenis menu setiap kali santap.
Melihat banyaknya kebutuhan zat gizi tersebut, rasanya, banyak dari kita yang mengalami kekurangan sejumlah zat gizi tersebut. Nah, untuk mengatasi kekurangan sejumlah zat gizi ini, kita memerlukan vitaminekstra. Kini banyak dijual makanan tambahan atau food suplemen danmultivitamin. Bentuk dan jenisnya juga beragam. Ada yang berbentuk pil, cair, dan tablet. Sedang fungsinya sangat beragam, sesuai zat penyusun di dalamnya.
Memang, baik suplemen maupun multivitamin mengandung zat yang penting bagi kesehatan. Bahkan, dari beberapa penelitian, vitamin, mineral, dan zat gizi lainnya akan melindungi tubuh dari berbagai penyakit. Selain itu, perkembangan tubuh saat masih anak-anak juga tergantung dari kecukupan zat-zat itu.
Namun begitu, setiap orang belum tentu membutuhkannya. Orang normal yang sering mengonsumsi makanan yang mengandung empat sehat lima sempurna tidak perlu lagi mengonsumsi suplemen dan multivitamin. Tetapi ada pula yang tetap membutuhkan suplemen tambahan tersebut, siapa saja mereka?

  • Seorang wanita
    • Mulai usia 20-an, manusia secara bertahap kehilangan massa tulang. Pada wanita, proses ini bertambah cepat setelah menopause. Untuk memperlambat proses kehilangan massa tulang, minumlah suplemen kalsium.
      Rekomendasi: 1.200-2.500 mg per hari
  • Pria usia di atas 50 tahun
    • yang kerap dialami pria usia ini adalah perbesaran prostat. Ini bisa mengganggu acara buang air kecil. Pertimbangkan untuk mengonsumsi saw palmetto, yang bermanfaat meringankan inflamasi (peradangan) dan memengaruhi kadar hormon yang terkait dengan prostat.
      Rekomendasi: 160 mg, dua kali sehari
  • Vegetarian
    • Vegetarian ketat yang menghindari semua makanan hewani dapat memperoleh gizi seimbang dari bermacam buah, sayur, dan biji-bijian. Namun, ada satu gizi yang tak bisa dipenuhi, yaitu vitaminB12 yang ditemukan pada daging, telur, ikan dan produk susu.
      Rekomendasi: 100 mcg per hari
  • Olahragawan
    • Keranjingan olahraga yang intensif dan lama bisa merusak serat otot. Aktivitas olahraga terlalu keras juga tak baik, terutama untuk orang yang sudah berumur. Suplemen magnesium baik untuk otot olahragawan.
      Rekomendasi: 200 mg per hari
  • Sedang Berdiet
    • Diet untuk menurunkan berat badan dapat memicu rasa lapar, juga dapat menyebabkan kadar gula darah naik-turun. Kromium bermanfaat membantu tubuh memproses lemak dan mencegah perubahan gula darah secara drastis.
      Rekomendasi: 200 mcg, dua kali sehari
  • Merokok
    • Zat gizi dari suplemen tidak membantu mengurangi risiko penyakit jantung, paru-paru, dan kanker karena merokok. Namun, vitaminantioksidan, antara lain dari teh hijau, dapat memerangi sejumlah efek buruk merokok.
      Rekomendasi: 250 mg vitamin antioksidan, dua kali sehari
  • Mengonsumsi alkohol
    • Konsumsi alkohol secara berlebihan merampas sejumlah nutrisi penting dalam tubuh. Kelebihan konsumsi minuman keras ini meningkatkan risiko penyakit hati dan sejumlah masalah kesehatan lain. Cara terbaik menjaga kesehatan adalah mengurangi konsumsi minuman keras dan menambah asupan vitamin C.
      Rekomendasi: 1.000 mg per hari.

Stop Bergantung pada Suplemen
 Sebagian orang meyakini vitamin atau suplemen sebagai pengganti makanan. Akibatnya, mereka merasa tak perlu mengonsumsi terlalu banyak makanan. Ini pemahaman yang salah karena bisa merusak keseimbangan sistem tubuh kita.
“Suplemen yang dijual bebas di pasaran sebenarnya tidak bisa memenuhi kebutuhan tubuh. Yang terjadi bisa kelebihan atau kekurangan,” papar Prof Dr Walujo Soerjodibroto, MsC, PhD, pakar gizi dari Universitas Indonesia. Ini karena suplemen seperti itu tidak bisa diresepkan oleh dokter sehingga takarannya tak terkontrol.
Salah satu prinsip diet seimbang adalah mengatur asupan karbohidrat, lemak, serta protein secara saksama dalam sehari. Artinya, harus ada variasi bahan makanan. Apabila syarat ini terpenuhi, suplemen vitamin dan mineral tak perlu dikonsumsi. Sebab, kebutuhan nutrisi sudah dapat dipenuhi dari asupan makanan yang lengkap dan variatif.
Seandainya mau mengonsumsi vitamin atau suplemen tertentu, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi.

4 Jenis Suplemen yang Perlu Anda Konsumsi
Jika kita memasuki apotek atau toko obat, ada begitu banyak suplemenmultivitamin yang dipajang di rak. Tetapi, pernahkah kita tergerak untuk membelinya, kecuali bila dipaksa oleh sang pramuniaga? Sebagian besar dari Anda mungkin akan berpikir, jika Anda sudah mendapatkan vitamin dan mineral dari sumber bahan makanan alami, untuk apa mengonsumsi suplemen tersebut?
Masalahnya, seberapa sering sih, kita makan dengan sehat? Apakah buah-buahan dan sayuran itu kita konsumsi setiap hari sudah sesuai takaran yang dianjurkan?
Menurut Dr Alan Logan, dokter naturopati dan pengajar di Harvard’s School of Continuing Medical Education, dalam kondisi dimana kebutuhan vitamindan mineral Anda tak tercukupi, ada empat jenis suplemen yang bisa Anda konsumsi. Ingat, suplemen bukanlah pengganti makanan sehat yang harus kita konsumsi, melainkan makanan tambahan.
  1.  Multivitamin atau mineral. Mengonsumsi suplemen ini secara rutin tiap hari akan memastikan Anda mendapatkan semua vitamin dan mineral yang Anda butuhkan. Karena semua vitamin dan mineral itu saling melengkapi untuk memberikan manfaat kesehatan yang terbaik. Jika Anda mengonsumsi vitamin A, vitamin C, vitamin E, atau berbagai vitamin antioksidan lain sendiri-sendiri, hal ini justru akan merugikan. Anda akan mendapatkan pengaruh pro-oksidatif.  Konsumsi satu multivitamin yang tidak melebihi takaran dosis harian.
  2. Vitamin D. Paparan sinar matahari pagi akan memberikan cukup vitamin D selama beberapa minggu. Namun penggunaan sunscreen dapat menghalangi kemampuan kita menyerap vitamin D. Dr Logan juga mengatakan bahwa mengonsumsi vitamin D secara terpisah (di luar multivitamin) tidak akan merugikan. Sayangnya, sebagian orang di beberapa tempat yang kurang mendapatkan sinar matahari tidak akan mendapatkan kemewahan ini. Karena itu, mereka perlu mengonsumsi suplemen dengan vitamin D untuk memenuhi kebutuhannya. Dosis yang disarankan adalah 1.000 IU (International Unit) sehari.                                              
  3. Minyak ikan. Asam lemak ini biasanya ditemukan dalam ikan atau tumbuh-tumbuhan. Ikan dianggap sebagai sumber omega-3 yang lebih baik daripada tumbuhan, karena omega-3 yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan (disebut asam alpha linolenic) perlu dikonversikan oleh liver menjadi DHA untuk mendapatkan manfaatnya. Sedangkan kebanyakan Omega-3 yang ditemukan pada ikan sudah dikonversikan oleh ikan itu sendiri. Maka, jika Anda tidak mengonsumsi ikan berlemak minimal tiga kali seminggu, Anda perlu mengonsumsi suplemen minyak ikan. Sementara itu jika Anda seorang vegetarian, Anda bisa mendapatkan asam lemak Omega-3 dari tumbuhan, seperti flaxseed, walnut, dan kacang-kacangan lainnya. Pastikan juga Anda mendapatkan cukup vitamin B6 dan vitamin B3, asam folat, seng, dan selenium, untuk memaksimalkan angka konversinya. Dosis harian yang disarankan adalah 1 gram minyak ikan dengan EPA/DHA.
  4. Probiotik. Jika Anda tidak mengonsumsi makanan yang difermentasikan, seperti yogurt, secara teratur, Anda mungkin tidak akan memperoleh cukup banyak bakteri baik ke dalam sistem untuk mencerna dengan semestinya. Sebagai gantinya Anda bisa mengambil suplemen probiotik. Perlu Anda ketahui, banyak juga yogurt yang memiliki kualitas rendah. Karena itu, pintar-pintarlah memilih yogurt yang lebih murni dan alami. Jenis probiotik yang bisa menjadi pilihan antara lain kefir, atau yogurt Yunani. (kompas)

0 komentar:

Post a Comment