Thursday, December 30, 2010

Symbian Operating System

Filled under:


Symbian OS adalah sistem operasi tak bebas yang dikembangkan oleh Symbian Ltd. yang dirancang untuk digunakan peralatan bergerak (mobile).
Sebelum Nokia mengumumkan pembelian seluruh sisa saham Symbian Ltd. yang tidak dimilikinya pada 24 Juni 2008,[1] Symbian dimiliki Nokia (47,9%), Ericsson (15,6%), Panasonic(10,5%), Samsung (4,5%), Siemens/BenQ (8,4%), Sony Ericsson (13,1%). Versi Symbian yang terbaru adalah Symbian OS v9.5s. Sedangkan ponsel yang paling banyak beredar saat ini menggunakan Symbian OS v6.1s, v7.0s, RV 47 75, v8.OS, dan v9.1s. Nokia Nseries rata-rata menggunakan Symbian OS v9.1s, kecuali Nokia N95 yang menggunakan Symbian OS v9.2s.

Gambaran umum

Saat ini Symbian OS banyak telah banyak digunakan oleh berbagai vendor produk peralatan komunikasi mobile pada berbagai jenis produk mereka yang bervariasi. Variasi dari sisihardware ini dimana Symbian OS diimplementasi dapat dimungkinkan karena sistem operasi ini memiliki antarmuka pemprograman aplikasi (Application Programming Interface; API). API mendukung terhadap komunikasi dan tingkah laku yang umum pada hardware yang dapat digunakan oleh objek aplikasi lain. Hal ini dimungkinkan karena API merupakan objek antarmuka yang didefenisikan pada level aplikasi, yang berisikan prosedur dan fungsi (dan juga variabel serta struktur data) yang mengelola/memanggil kernel dimana sebagai penghubung antara software dan hardware. Dengan adanya standar API ini membantu pihak pengembang untuk melakukan penyesuaian atas aplikasi yang dibuatnya agar dapat diinstal pada produk telepon bergerak yang bermacam-macam.
Mirip seperti sistem operasi desktop, Symbian OS mampu melakukan operasi secara multithreadingmultitasking dan pengamanan terhadap memori. Dan semua pemrograman pada Symbian dilakukan secara event-based, artinya hardware CPU menjadi tidak aktif ketika tidak ada inputan berupa aktivitas tertentu. Namun perlu dipahami sistem operasi ini memang ditujukan untuk diinstal pada peralatan mobile dengan keterbatasan sumber daya. Multithread dan multitasking memberikan kemampuan Symbian OS untuk menjalankan lebih dari satuaplikasi sekaligus. Namun khusus ini, adanya preemptive multitasking kernel akan memberi tiap-tiap program suatu pembagian waktu pemprosesan yang dilakukan bergantian dengan cepat sehingga nampak bagi pemakai seolah-olah proses ini dieksekusi secara bersamaan. Untuk itu telah didefinisikan penjadwalan berdasar prioritas tertentu untuk menentukan proses mana yang berjalan terlebih dahulu dan proses apa berikutnya serta berapa banyak waktu akan jadi diberi.
Symbian OS sendiri bukanlah software yang sifatnya open source secara penuh karena meskipun terdapat ketersedian API dan dokumentasinya, yang banyak membantu pihak pengembang aplikasi untuk membuat software yang berjalan di atas sistem operasi ini, dipublikasi untuk umum namun tidak untuk kode source sendiri.

Sejarah

Pada tahun 1980, berdiri perusahaan pengembang software Psion yang didirikan oleh David Potter. Produk dari perusahaan itu diberi nama EPOC. Sistem operasi ini lebih difokuskan pada penggunaannya di telepon bergerak. Pada tahun 1998, terjadi sebuah kerjasama antara perusahaan EricssonNokiaMotorola dan Psion untuk mengeksplorasi lebih jauh kekonvergensian antara PDA dan telepon selular yang diberi nama Symbian. Pada tahun 2004 Psion menjual sahamnya dan hasil kerjasama ini menghasilkan EPOC Release 5 yang kemudian dikenal dengan nama Symbian OS v5. Sistem operasi dari Symbian OS v5 itu sudah mulai mengintegrasikan kebutuhan implementasi aplikasi pada perangkat seperti PDA selain telepon seluler.
Kemudian muncul perangkat yang dinamakan smartphone dan muncullah pula versi-versi terbaru dari Symbian OS hingga ada yang disebut dengan Symbian v6.0 atau yang lebih terkenal dengan nama ER6 yang merupakan versi pertama dari Symbian OS. Sifatnya terbuka karena pada sistem ini dapat dilakukan instalasi perangkat lunak oleh berbagai pengembang aplikasi. Pada awal tahun 2005, muncul Symbian OS v9.1 dengan sistem keamanan platform baru yang dikenal sebagai capability-based security. Sistem keamanan ini mengatur hak akses bagi aplikasi yang akan diinstal pada peralatan dalam hal mengakses API.
Muncul pula yang disebut dengan Symbian OS v9.2 yang melakukan perbaharuan pada teknologi konektifitas Bluetooth dengan digunakannya Bluetooth v.2.0. Sedangkan yang terbaru, Symbian mengeluarkan Symbian OS v9.3 (dirilis pada tanggal 12 Juli 2006) telah mengusung teknologi wifi 802.11 dan HSDPA sebagai bagian dari komponen standarnya.

Arsitektur Sistem Operasi

Secara umum arsitektur Symbian OS sendiri dapat gambarkan menjadi empat lapisan berdasarkan penggunaan API yang tersedia, yaitu :

Lapisan pendukung aplikasi (Application Utility Layer)

Lapisan ini terdiri dari berbagai pendukung yang berorientasi pada aplikasi. Hal ini memungkinkan aplikasi lain (diluar sistem operasi) untuk berintegrasi dengan aplikasi dasar yang tersedia pada sistem operasi. Bentuk layanan lain termasuk proses pertukaran data dan manajemen data.

Lapisan layanan dan framework antarmuka grafis (GUI Framework)

Lapisan ini merupakan framework API yang tersedia untuk memberi dukungan terhadap penanganan input user secara grafis maupun suara yang dapat digunakan oleh aplikasi lain.

Lapisan komunikasi

Lapisan ini berfungsi sebagai sistem operasi yang fokus diimplementasi pada peralatan komunikasi mobile, Symbian OS memiliki kumpulan API yang fokus pada lapisan komunikasi. Bagian teratas pada lapisan ini terdapat dukungan pencarian dan pengiriman pesan teks. Berikutnya adalah antarmuka yang memberi dukungan komunikasi seperti Bluetooth daninfrared (IrDA) serta USB. Yang terakhir pada lapisan ini adalah protokol komunikasi berupa TCP/IP, HTTP, WAP dan layanan telepon.

Lapisan sistem API dasar

Lapisan ini merupakan kumpulan API yang mendukung pengasksesan data memori, tanggal dan waktu, serta sistem dasar lainnya.

Klasifikasi Sistem Operasi

Klasifikasi ini berdasar fungsionalitas dan hak akses dari API tertentu. Tujuan dari pendefinisian sistem ini selain untuk membedakan API mana saja yang bisa diakses oleh aplikasi yang dibuat oleh pihak pengembang aplikasi, juga tetap memelihara integrasi dari layanan yang disediakan bagi pihak pengembang aplikasi dengan API yang umum digunakan. Hal ini juga dilakukan untuk memaksimumkan interoperabilitas antara berbagai produk yang menggunakan Symbian OS.
Terdapat empat kategori dalam klasifikasi API yang tersedia, yaitu:

(API) Symbian Umum

Komponen ini merupakan komponen (API) inti dari Symbian OS. Setiap pengembang aplikasi dapat berasumsi bahwa komponen ini terdapat pada setiap versi Symbian OS sehingga dapat digunakan pada setiap perangkat telepon bergerak yang menggunakan Symbian OS sebagai sistem operasinya. Dengan kata lain setiap kode program yang hanya menggunakan API pada kategori ini dapat dikompail dan dijalankan tanpa kesalahan pada setiap telepon yang menggunakan Symbian OS. Dengan adanya lisensi kerjasama, pengembang aplikasi dapat menambahkan dengan syarat tidak mengganti ataupun mengubah fungsi API standar yang dikategorikan pada bagian ini.

(API) Symbian Umum Tergantikan

Komponen yang memerlukan kostumisasi dari komponen Symbian Umum yang diperlukan untuk bekerja dengan ROM dari sistem dimana ia diinstal. Komponen ini merupakan komponen yang bekerja pada low-level dari hardware tertentu. Untuk mendapatkan komponen ini pihak pengembang aplikasi memerlukan lisensi dengan pihak Symbian karena versi komponen ini disediakan oleh pihak Symbian. Namun pada dasarnya komponen ini merupakan komponen standar (umum) yang tersedia pada semua versi Symbian OS.

(API) Symbian Opsional

Komponen-komponen ini sifatnya opsional (tidak selalu ada) pada semua versi Symbian OS. Namun jika tersedia, maka pengembang aplikasi mendapat jaminan bahwa aplikasinya dapat menggunakan API pada kategori ini pada versi Symbian OS yang sama.

(API) Symbian Opsional Tergantikan

Bentuk kategori ini mirip dengan kategori Symbian Opsional adalah kumpulan API yang tidak terikat dengan API umum yang ada pada versi Symbian OS dan dapat ditambahkan oleh pihak pengembang dengan suatu lisensi dari pihak Symbian.

Sumber : wikipedia.org

Posted By Dhietcorner9:59:00 PM

Melatih Intuisi Demi Keselamatan Diri

Filled under:

Sebenarnya kita selalu mendapat “informasi” atau semacam peringatan setiap kali sesuatu akan terjadi, bahkan ketika akan jatuh sakit. Masalahnya, mampukah kita menangkapnya?
Setiap kali habis terjadi bencana, seperti ledakan bom, gempa bumi, tsunami atau kecelakan pesawat, seringkali kita lalu membaca atau mendengar cerita orang mengenai firasat yang diperolehnya sebelum bencana terjadi. Menurut Sumarsono Wuryadi, hal itu tidak aneh karena sebenarnya di samping pancaindera, manusia juga memiliki indera yang tidak kelihatan namun sangat peka, yang disebut ESP (extra sensory perception).
Meskipun tidak setiap orang yang menyadari adanya ESP, tetapi sebenarnya kita sudah sering menggunakannya. Misalnya saja ketika muncul semacam firasat bahwa akan terjadi sesuatu, sebenarnya itu merupakan sinyal bahwa ESP kita menangkap informasi akan terjadi bencana. Seringkali hal itu baru kita sadari setelah terjadi.
Masih banyak contoh penggunaan ESP yang dilakukan orang tanpa sadar, misalnya ketika baru datang dari suatu tempat, seringkali kita mengalami perasaan bahwa kita sudah pernah mengunjungi tempat ini sebelumnya. Sebenarnya kita itu merasakan melalui ESP yang kita telusuri terkadang berhubungan dengan post life. Begitu juga ketika suatu saat kita teringat seseorang lalu telepon berdering dan yang menelepon ternyata orang yang baru kita ingat. Itu memperlihatkan bahwa telah terjadi kontak batin lewat ESP. Atau, perasaan wanita mengenai apa saja yang dilakukan oleh pasangannya ketika tidak bersamanya, yang seringkali terbukti.
Semua itu membutktikan bahwa sebenarnya kita semua memiliki ESP yang terus bekerja meskipun tidak kita sadari. Sehingga seringkali kita bisa begitu saja mengetahui sesuatu. Kemampuan mengetahui sesuatu tanpa penjelasan atau alasan itu biasanya dikenal orang sebagai intuisi.
Intuisi, Informasi dari Dalam Diri
Vicky Schippers, universal healer dari Belanda, dalam seminarnya mengenai intuisi di Jakarta menjelaskan bahwa ada berbagai macam bentuk intuisi, yaitu pengetahuan yang jernih, kata-kata atau kalimat yang berlaku di benak (tanpa suara), penglihatan yang jelas, melihat dengan mata ketiga, dll. Intuisi itu datang dari nurani tertinggi atau diri kita yang terdalam, yaitu ruhani kita.
Namun intuisi ternyata tidak hanya memberikan informasi yang menyangkut keselamatan diri saja, karena menurut Vicky, intuisi memberikan kebenaran pribadi yang absolute tentang apasaja yang kita butuhkan, untuk hidup sepenuhnya secara seimbang, dengan pemahaman dan kebijaksanaan yang baik. Jadi melalui intuisi yang digabung dengan kecerdasan intelektual, kita bisa melakukan apapun tanpa batasan, mulai dari meningkatkan kondisi kesehatan hingga meningkatkan status keuangan. Mengapa bisa begitu?
Menurut Vicky, pada diri manusia terdapat batin sadar (pikiran sadar) ban batin bawah sadar. Jika batin sadar memiliki lima indera, maka batin bawah sadar memiliki indera keenam yang kepekaannya tidak terbatas. Begitu pekanya sehingga batin bawah sadar pun mencatat dan merekam ketika seseorang memikirkan kita.
Batin bawah sadar adalah batin kolektif/semesta yang menghubungkan semua batin individu di seluruh alam semesta. Ini menjelaskan bagaimana orang-orang tertentu mampu membaca pikiran orang lain dan juga bagaimana orang-orang yang peka dapat menangkap isyarat dan informasi tentang macam-macam hal.
Mengenai akurasinya, intuisi sangat tergantung pada perkembangan pribadi dan banyaknya latihan seseorang. Intuisi akan semakin jernih dan tajam ketika kita tumbuh secara spiritual dan melalui aplikasi pengetahuan yang dipelajari langkah demi langkah, sedikit demi sedikit dalam hidup ini.
Intuisi Bisa Dipertajam
Untuk bisa menggunakan ESP atau intuisi secara sengaja, tentu kita perlu mengasahnya lebih dahulu. Menurut Sumarsono, intuisi bisa kita buat lebih tajam jika memahami cara kerjanya. Sebenarnya kita menangkap hal-hal yang sifatnya intuisi pada waktu gelombang otak kita emamsuki alpha-theta, yaitu gelombang otak yang frekuensinya rendah, sebuah mekanisme yang terjadi pada waktu kita tidur. Dalam keadaan sadar (conscious), otak kita bergetar pada gelombang yang disebut beta. Namun begitu kedua mata tertutup, gelombangg otak kita turun ke alpha, theta dan terus masuk ke Delta di mana kita tertidur pulas tanpa mimpi.
Setelah itu, kita akan kembali memasuki gelombang theta lalu kembali lagi ke fase alpha lalu balik lagi ke fase theta, demikian seterusnya. Jadi misalkan tidur selama 8 jam, biasanya selama 30 sampai 90 menit kita berada di fase delta. Itulah sebabnya orang kalau baru tertidur biasanya sulit dibangunkan. Karena 1 jam pertama tersebut biasanya orang memang memasuki fase tidur lelap. Kemudian selama 30-60 menit selanjutnya kita turun ke theta lalu sisanya di alpha. Pada fase alpha-theta inilah kita memasuki batin bawah sadar dan supra sadar sehingga seringkali menangkap hal-hal yang sifatnya intuitif.
Itulah sebabnya di kalangan masyarakat Jawa, ketika menafsirkan mimpi sering kali melihat dulu jam berapa kira-kira mimpi itu terjadi. Karena mimpi yang dianggap bermakna adalah mimpi yang terjadi pada jam-jam tertentu ketika gelombang otak kita bergetar pada fase alpha-theta.
Namun demikian, kita tidak selalu harus tidur dulu untuk mendapatkan informasi yang sifatnya intuitif atau hal-hal yang sifatnya supra natural. Dengan cara meditasi, kita bisa saja memasuki fase alpha tersebut. Tentunya dengan tahapan yang sama dengan tahap-tahap yang kita lewati ketika tidur. Begitu memasuki fase alpha, maka kita akan bisa menangkap berbagai sinyal dan rambu-rambu yang memang diberikan Tuhan demi kebaikan kita.
Memang kita tidak bisa mengubah segala sesuatu yang sudah ditakdirkan Tuhan, Tapi tak ada salahnya mengusahakan agar segala sesuatu berjalan dengan lebih baik, dengan menggunakan anugerah yang kita miliki sebagai manusia yang memang diciptakan sempurna. Setujukah Anda?
Latihan Untuk Mengasah Intuisi
Menurut Sumarsono Wuryadi, sebenarnya sambil melakukan kegiatan sehari-hari, kita bisa sambil berlatih mempertajam intuisi, misalnya yaitu:
1. Ketika telp bordering, sebelum mengangkatnya kita bisa lebih dulu memfokuskan perhatian untuk mencoba menebak siapa yang menelepon.
2. Ketika menerima surat, sebelum membuka sampulnya fokuskan dulu perhatian kita dan cobalah untuk mengetahui apa kira-kira isinya.
3. Mengambil kartu-kartu berwarna, sambil memejamkan mata lalu menebak apakah warna yang terpegang sesuai dengan warna yang memang ingin diambil.
4. Melempar koin lalu menebaknya.

Latihan lainnya bisa dilakukan sambil duduk dalam kondisi rileks di tempat yang cukup sepi. Niatkan bahwa kita ingin mendapatkan petunjuk dari Tuhan mengenai perjalanan yang akan kita lakukan, kondisi kesehatan, keuangan, urusan bisnis, atau apa saja yang menjadi masalah kita saat itu. Selanjutnya fokuskan perhatian pada keluar masuknya napas dari lubang hidung, sehingga kita semakin rileks dan memasuki suasana yang hening. Begitu memasuki kondisi alpha, cobalah mulai menangkap sinyal-sinyal yang muncul.
Sinyal yang muncul sangat tergantung pada kepekaan masing-masing orang. Mereka yang penglihatannya peka (clair voyance) akan menangkap sinyal itu dalam bentuk gambaran visual, mereka yang pendengarannya peka (clair audience) akan menangkapnya dalam bentuk suara atau bisikan. Sementara orang peka perasaannya (clair sentience) akan mengangkap sinyal itu dengan perasaannya. Atau, tiba-tiba muncul begitu saja sebuah pengertian atau keseimpulan baru yang kita yakini sebagai sesuatu yang benar meski kita tidak tahu alasannya secara jelas.
Menurut Sumarsono, latihan-latihan itu perlu dilakukan setiap hari sehingga semakin lama kita menjadi semakin peka. Jika sudah sampai pada tahap mahir, dengan mudah dan cepat kita akan bisa “mengetahui” sesuatu yang akan terjadi. Dengan begitu kita bisa berupaya menghindari terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan.

Posted By Dhietcorner9:45:00 PM

Suplemen Multivitamin, Benarkah Selalu Dibutukan Oleh Tubuh ?

Filled under:

Kesibukan hidup di kota besar sering kali membuat warganya tidak sempat lagi menjaga kesehatannya dengan cara-cara seperti berolahraga, tidur cukup, dan makan makanan seimbang. Sebagai gantinya, cara lebih praktis pun diambil, misalnya, dengan mengonsumsi suplemen kesehatan.
Dalam Survei Kesehatan dan Kesejahteraan Indonesia 2010 yang dilakukan oleh Philips dengan melibatkan 1.004 responden terungkap bahwa 49 persen penduduk rutin mengonsumsi vitamin atau suplemen. Wanita merupakan kelompok yang paling banyak mengonsumsi suplemen (52 persen), sedangkan pria hanya 45 persen.
Hasil survei juga menunjukkan, 13 persen masyarakat masih percaya pada herbal atau pengobatan tradisional untuk mencegah penyakit. Sementara itu, 14 persen responden menjawab, mereka menerapkan pola makan tertentu untuk menjaga kesehatannya.
Vitamin dan suplemen memang diperlukan untuk menjaga kondisi tubuh. Masyarakat perkotaan yang sibuk dan banyak mengalami stres ditambah lingkungan yang penuh polusi memang menimbulkan kebutuhan akan formula yang mampu menyediakan zat gizi seimbang serta penawaran racun yang terbentuk dalam tubuh (antioksidan).
Akan tetapi, perlu diingat bahwa sifat suplemen adalah pelengkap dan pemelihara kesehatan, bukan untuk pengobatan dan pencegahan penyakit. Yang terbaik untuk membuat tubuh tetap sehat adalah tetap makan makanan yang seimbang, istirahat cukup, dan olahraga teratur.

Suplemen multvitamin kini sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat perkotaan yang sibuk dan ingin sesuatu yang praktis. Namun, cukup banyak konsumen multivitamin yang mengaku suplemenmultivitamin akan mengurangi jam tidur.
Gangguan tidur yang dialami para konsumen suplemen multivitamin itu meliputi jam tidur yang lebih pendek serta sering terbangun tengah malam.
Pada tahun 2007 para peneliti melakukan studi terhadap 1000 partisipan dan menginvestigasi pola tidur mereka, termasuk mencari tahu apakah mereka mengonsumsi mulitvitamin atau obat-obatan. Observasi mengenai pola tidur partisipan dilakukan selama dua minggu.
Setelah mempertimbangkan variabel lain, seperti usia dan jenis kelamin, para peneliti  menemukan orang yang rutin minum suplemen multivitaminlebih sering mengalami gangguan tidur. Namun karena yang ditemukan hanya kaitan asosiasi, maka mereka tidak bisa menyimpulkan gangguan tidur ini dengan konsumsi multivitamin.
Para ahli mengatakan, seandainya suplemen memberikan efek, mungkin disebabkan oleh efek vitamin individual. Misalnya saja vitamin B. Beberapa studi menyebutkan minum vitamin B6 sebelum tidur bisa menyebabkan mimpi buruk sehingga orang mudah terbangun. Vitamin ini membantu tubuh mengubah triptophan menjadi serotonin, hormon yang pengaruhi tidur. Penelitian lain menyatakan vitamin B12 mengurangi hormon melatonin sehingga rasa kantuk menghilang.
Untuk itu mereka yang tidurnya terganggu akibat suplemen multivitamindisarankan untuk mengonsumsi suplemen di pagi hari atau paling tidak beberapa jam sebelum tidur.

Kebutuhan Akan Suplemen
Riset menunjukkan, setiap hari, tubuh membutuhkan sekitar 45 jenis zat gizi. Untuk bisa melengkapi kebutuhan 45 zat gizi itu, menu harian harus terdiri atas empat sampai lima jenis menu setiap kali santap.
Melihat banyaknya kebutuhan zat gizi tersebut, rasanya, banyak dari kita yang mengalami kekurangan sejumlah zat gizi tersebut. Nah, untuk mengatasi kekurangan sejumlah zat gizi ini, kita memerlukan vitaminekstra. Kini banyak dijual makanan tambahan atau food suplemen danmultivitamin. Bentuk dan jenisnya juga beragam. Ada yang berbentuk pil, cair, dan tablet. Sedang fungsinya sangat beragam, sesuai zat penyusun di dalamnya.
Memang, baik suplemen maupun multivitamin mengandung zat yang penting bagi kesehatan. Bahkan, dari beberapa penelitian, vitamin, mineral, dan zat gizi lainnya akan melindungi tubuh dari berbagai penyakit. Selain itu, perkembangan tubuh saat masih anak-anak juga tergantung dari kecukupan zat-zat itu.
Namun begitu, setiap orang belum tentu membutuhkannya. Orang normal yang sering mengonsumsi makanan yang mengandung empat sehat lima sempurna tidak perlu lagi mengonsumsi suplemen dan multivitamin. Tetapi ada pula yang tetap membutuhkan suplemen tambahan tersebut, siapa saja mereka?

  • Seorang wanita
    • Mulai usia 20-an, manusia secara bertahap kehilangan massa tulang. Pada wanita, proses ini bertambah cepat setelah menopause. Untuk memperlambat proses kehilangan massa tulang, minumlah suplemen kalsium.
      Rekomendasi: 1.200-2.500 mg per hari
  • Pria usia di atas 50 tahun
    • yang kerap dialami pria usia ini adalah perbesaran prostat. Ini bisa mengganggu acara buang air kecil. Pertimbangkan untuk mengonsumsi saw palmetto, yang bermanfaat meringankan inflamasi (peradangan) dan memengaruhi kadar hormon yang terkait dengan prostat.
      Rekomendasi: 160 mg, dua kali sehari
  • Vegetarian
    • Vegetarian ketat yang menghindari semua makanan hewani dapat memperoleh gizi seimbang dari bermacam buah, sayur, dan biji-bijian. Namun, ada satu gizi yang tak bisa dipenuhi, yaitu vitaminB12 yang ditemukan pada daging, telur, ikan dan produk susu.
      Rekomendasi: 100 mcg per hari
  • Olahragawan
    • Keranjingan olahraga yang intensif dan lama bisa merusak serat otot. Aktivitas olahraga terlalu keras juga tak baik, terutama untuk orang yang sudah berumur. Suplemen magnesium baik untuk otot olahragawan.
      Rekomendasi: 200 mg per hari
  • Sedang Berdiet
    • Diet untuk menurunkan berat badan dapat memicu rasa lapar, juga dapat menyebabkan kadar gula darah naik-turun. Kromium bermanfaat membantu tubuh memproses lemak dan mencegah perubahan gula darah secara drastis.
      Rekomendasi: 200 mcg, dua kali sehari
  • Merokok
    • Zat gizi dari suplemen tidak membantu mengurangi risiko penyakit jantung, paru-paru, dan kanker karena merokok. Namun, vitaminantioksidan, antara lain dari teh hijau, dapat memerangi sejumlah efek buruk merokok.
      Rekomendasi: 250 mg vitamin antioksidan, dua kali sehari
  • Mengonsumsi alkohol
    • Konsumsi alkohol secara berlebihan merampas sejumlah nutrisi penting dalam tubuh. Kelebihan konsumsi minuman keras ini meningkatkan risiko penyakit hati dan sejumlah masalah kesehatan lain. Cara terbaik menjaga kesehatan adalah mengurangi konsumsi minuman keras dan menambah asupan vitamin C.
      Rekomendasi: 1.000 mg per hari.

Stop Bergantung pada Suplemen
 Sebagian orang meyakini vitamin atau suplemen sebagai pengganti makanan. Akibatnya, mereka merasa tak perlu mengonsumsi terlalu banyak makanan. Ini pemahaman yang salah karena bisa merusak keseimbangan sistem tubuh kita.
“Suplemen yang dijual bebas di pasaran sebenarnya tidak bisa memenuhi kebutuhan tubuh. Yang terjadi bisa kelebihan atau kekurangan,” papar Prof Dr Walujo Soerjodibroto, MsC, PhD, pakar gizi dari Universitas Indonesia. Ini karena suplemen seperti itu tidak bisa diresepkan oleh dokter sehingga takarannya tak terkontrol.
Salah satu prinsip diet seimbang adalah mengatur asupan karbohidrat, lemak, serta protein secara saksama dalam sehari. Artinya, harus ada variasi bahan makanan. Apabila syarat ini terpenuhi, suplemen vitamin dan mineral tak perlu dikonsumsi. Sebab, kebutuhan nutrisi sudah dapat dipenuhi dari asupan makanan yang lengkap dan variatif.
Seandainya mau mengonsumsi vitamin atau suplemen tertentu, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi.

4 Jenis Suplemen yang Perlu Anda Konsumsi
Jika kita memasuki apotek atau toko obat, ada begitu banyak suplemenmultivitamin yang dipajang di rak. Tetapi, pernahkah kita tergerak untuk membelinya, kecuali bila dipaksa oleh sang pramuniaga? Sebagian besar dari Anda mungkin akan berpikir, jika Anda sudah mendapatkan vitamin dan mineral dari sumber bahan makanan alami, untuk apa mengonsumsi suplemen tersebut?
Masalahnya, seberapa sering sih, kita makan dengan sehat? Apakah buah-buahan dan sayuran itu kita konsumsi setiap hari sudah sesuai takaran yang dianjurkan?
Menurut Dr Alan Logan, dokter naturopati dan pengajar di Harvard’s School of Continuing Medical Education, dalam kondisi dimana kebutuhan vitamindan mineral Anda tak tercukupi, ada empat jenis suplemen yang bisa Anda konsumsi. Ingat, suplemen bukanlah pengganti makanan sehat yang harus kita konsumsi, melainkan makanan tambahan.
  1.  Multivitamin atau mineral. Mengonsumsi suplemen ini secara rutin tiap hari akan memastikan Anda mendapatkan semua vitamin dan mineral yang Anda butuhkan. Karena semua vitamin dan mineral itu saling melengkapi untuk memberikan manfaat kesehatan yang terbaik. Jika Anda mengonsumsi vitamin A, vitamin C, vitamin E, atau berbagai vitamin antioksidan lain sendiri-sendiri, hal ini justru akan merugikan. Anda akan mendapatkan pengaruh pro-oksidatif.  Konsumsi satu multivitamin yang tidak melebihi takaran dosis harian.
  2. Vitamin D. Paparan sinar matahari pagi akan memberikan cukup vitamin D selama beberapa minggu. Namun penggunaan sunscreen dapat menghalangi kemampuan kita menyerap vitamin D. Dr Logan juga mengatakan bahwa mengonsumsi vitamin D secara terpisah (di luar multivitamin) tidak akan merugikan. Sayangnya, sebagian orang di beberapa tempat yang kurang mendapatkan sinar matahari tidak akan mendapatkan kemewahan ini. Karena itu, mereka perlu mengonsumsi suplemen dengan vitamin D untuk memenuhi kebutuhannya. Dosis yang disarankan adalah 1.000 IU (International Unit) sehari.                                              
  3. Minyak ikan. Asam lemak ini biasanya ditemukan dalam ikan atau tumbuh-tumbuhan. Ikan dianggap sebagai sumber omega-3 yang lebih baik daripada tumbuhan, karena omega-3 yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan (disebut asam alpha linolenic) perlu dikonversikan oleh liver menjadi DHA untuk mendapatkan manfaatnya. Sedangkan kebanyakan Omega-3 yang ditemukan pada ikan sudah dikonversikan oleh ikan itu sendiri. Maka, jika Anda tidak mengonsumsi ikan berlemak minimal tiga kali seminggu, Anda perlu mengonsumsi suplemen minyak ikan. Sementara itu jika Anda seorang vegetarian, Anda bisa mendapatkan asam lemak Omega-3 dari tumbuhan, seperti flaxseed, walnut, dan kacang-kacangan lainnya. Pastikan juga Anda mendapatkan cukup vitamin B6 dan vitamin B3, asam folat, seng, dan selenium, untuk memaksimalkan angka konversinya. Dosis harian yang disarankan adalah 1 gram minyak ikan dengan EPA/DHA.
  4. Probiotik. Jika Anda tidak mengonsumsi makanan yang difermentasikan, seperti yogurt, secara teratur, Anda mungkin tidak akan memperoleh cukup banyak bakteri baik ke dalam sistem untuk mencerna dengan semestinya. Sebagai gantinya Anda bisa mengambil suplemen probiotik. Perlu Anda ketahui, banyak juga yogurt yang memiliki kualitas rendah. Karena itu, pintar-pintarlah memilih yogurt yang lebih murni dan alami. Jenis probiotik yang bisa menjadi pilihan antara lain kefir, atau yogurt Yunani. (kompas)

Posted By Dhietcorner9:41:00 PM

Wednesday, December 8, 2010

Kebahagiaan Hidup Dibalik Ketidaksempurnaan

Filled under:

Kesempurnaan hidup yang membawa kebahagiaan adalah dambaan setiap orang. Banyak cara yang dilakukan untuk meraih kedua hal tersebut. Tapi apakah kesempurnaan hidup selalu membawa kebahagiaan? Yang jelas tidak ada yang namanya kesempurnaan dalam kehidupan itu. Yang ada adalah rasa syukur itulah yang membawa kebahagiaan dalam menjalani kehidupan.
Mengejar kesempurnaan ternyata tak selamanya membawa kebahagiaan. Bahkan, mungkin saja Anda merasakan kekecewaan dan stres. Jalan keluarnya tentu bukan dengan serta merta menghilangkan semua keinginan kita untuk menjadi sempurna, tapi mengelolanya untuk k
Hidup memang tak harus sempurna. Namun, kenyataannya, dalam setiap hal yang kita lakukan, kita ingin semuanya berjalan dengan sempurna, sesuai rencana, dan mendapatkan semua yang kita inginkan. Itu wajar. Hampir semua orang memiliki sifat demikian.
”Kita hidup dalam masyarakat yang mengistimewakan kesempurnaan,” kata Edward Chang, Associate Professor dalam bidang  psikologi klinis di University of Michigan. Dalam kehidupan sehari-hari, kita memberikan tepuk tangan meriah pada mereka yang berusaha keras dan sukses mencapai prestasi puncak, di bidang olahraga, akademis, maupun pekerjaan.
Dengan latar belakang ini, tak bisa disalahkan jika kita semua mengidamkan rumah yang indah, pernikahan yang bahagia, pekerjaan yang menghasilkan uang banyak dan pangkat tinggi yang bergengsi, mobil mewah, pendidikan paling tinggi, dan sebagainya.

Kesempurnaan tak selalu baik
Tapi kenyataannya, mengejar kesempurnaan tak selalu berarti positif. Gina Ogden, PhD, penulis buku The Return of Desire: a Guide to Rediscovering Your Sexual Passion, mengatakan segala sesuatu yang kita hubungkan dengan kesempurnaan, seperti kebutuhan untuk diterima semua orang atau kebutuhan untuk mengontrol segala hal, sesungguhnya bertentangan dengan kondisi psikologis yang sehat, seperti penerimaan diri, keikhlasan, dan kebahagiaan.
Penelitian yang  dilakukan oleh York University terhadap 87 orang aktor, penari, dan musisi menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat perfeksionisme mereka, maka semakin tinggi pula kecemasan yang mereka rasakan. Hasil yang sama diperoleh dalam penelitian terhadap lebih dari 500 orang di University of Michigan, yang menemukan bahwa perfeksionisme berhubungan erat dengan penurunan tingkat kepuasan hidup, juga dengan kecemasan dan stres.

Kebaikan di balik ketidaksempurnaan
Sebaliknya, dalam penelitian yang dilakukan di PsyMax Solution, sebuah perusahaan yang berbasis di Cleveland, Amerika Serikat, ditemukan bahwa para CEO (Chief Executive Officer) yang mendapat skor kreativitas di atas rata-rata ternyata adalah mereka yang justru cara bekerjanya tidak terlalu rapi/teratur dibandingkan CEO yang lain.
Bahkan, penelitian lain menyebutkan bahwa 66% dari kelompok orang yang penghasilannya kurang dari 35.000 dolar Amerika per tahun menganggap dirinya sangat suka kerapian. Sementara pada kelompok lain yang penghasilan per tahunnya lebih dari 75.000 dolar Amerika, hanya 11% yang mengaku sangat menyukai kerapian.
”Kita sering dinasehati, untuk selalu menjaga kebersihan dan kerapian. Sesuatu yang berantakan identik dengan kegagalan. Padahal tidak demikian,” tegas David Freedman, penulis buku A Perfect Mess: The Hidden Benefit of Disorder. Freedman menambahkan bahwa kondisi yang berantakan dalam kadar tertentu (misalnya dalam rangka trial and error) sebenarnya bisa mengembangkan produktivitas, kreativitas, dan kualitas hidup.

Jangan jadi obsesif
Tentu, kenyataan ini tidak berarti kita dilarang untuk berusaha mencapai kesempurnaan atau membiarkan diri kita hidup tanpa aturan dan tujuan. Dan Baker, PhD, penulis buku What Happy Women Know, berkata, ”Ambisi bisa membuat kita berkembang, dan perfeksionisme dalam dosis yang tepat bisa meningkatkan kepuasan hidup.”
Purnawan EA, seorang mental motivator yang juga hipnoterapis menambahkan, “Bayangan-bayangan kenyamanan ketika ingin punya rumah dan mobil bagus, misalnya, tentu tidak salah jika digunakan sebagai perangsang untuk menjalani hidup dan karir dengan penuh semangat. ”Fungsinya hanya sebagai bumbu, bukan pokok kehidupan,” Purnawan mengingatkan.
Masalahnya, seringkali keinginan dan harapan untuk menjadi sempurna itu berubah menjadi sebuah obsesi, bahkan tidak bisa menerima segala sesuatu yang kurang dari sempurna. Kondisi seperti inilah yang justru merusak diri kita.
Karenanya, daripada sibuk mengejar harapan-harapan yang belum tentu akan menjadi kenyataan atau terobsesi untuk menjadi sempurna – yang belum tentu akan membawa kita pada kebahagiaan – Purnawan mengajak kita untuk berdamai dengan keburukan/kekurangan.
”Ada perbedaan antara mengarahkan diri Anda ke sebuah standar yang tinggi, dengan mengarahkan diri Anda pada sesuatu yang tidak mungkin diraih. Semakin keras Anda mendorong diri Anda untuk mencapai sesuatu yang tidak mungkin Anda raih, maka semakin besar stres Anda,” kata Baker.

Tak sama dengan kebahagiaan
Situasinya menjadi sangat ironis. Ketika orang berusaha mencari kesempurnaan dalam mengejar kebahagiaan, mengapa yang didapat justru kekecewaan, kecemasan, dan stres.
Purnawan menjelaskan, ”Rumah bagus atau mobil  mewah yang seringkali kita kejar itu sebenarnya hanyalah harapan-harapan kenyamanan yang diolah oleh otak. Itu hanya imajinasi, bukan kenyataan yang sebenarnya.”
Purnawan meyakini bahwa sifat perfeksionis yang mengejar segala sesuatu yang bagus dan sempurna, sesungguhnya bukanlah sifat dasar manusia. ”Perfeksionisme didorong oleh rasa  iri hati, ingin memiliki seperti yang dipunyai orang lain. Kita melihat orang lain memiliki sesuatu yang kelihatannya bagus dan enak, maka kita ingin sepadan dengan orang lain,” tambahnya.
Tapi, Purnawan mengingatkan, sebenarnya kebahagiaan manusia itu sifatnya mulur-mungkret (memuai dan mengerut – Red), tidak statis. Kesenangan berubah-ubah, tidak berlangsung terus-menerus. Ketika sudah tercapai sesuatu yang diinginkan, maka keinginan akan meningkat ke sesuatu yang lebih besar lagi, sehingga mengurangi kesenangan yang sebelumnya terasa, bahkan bisa menjadi sedih, karena harapan barunya belum teraih.
Purnawan berpendapat bahwa sebenarnya kehidupan justru bisa dikatakan sempurna kalau dilengkapi dengan kebaikan dan keburukan di dalamnya. ”Kalau cuma baik saja itu belum sempurna namanya, baru separuh sempurna,” katanya. Karena itu, menurut Purnawan, kita sebagai manusia sebaiknya tidak hanya mengharapkan kesempurnaan saja. 
Daripada sibuk mengejar harapan-harapan yang belum tentu akan menjadi kenyataan atau terobsesi untuk menjadi sempurna – yang belum tentu akan membawa kita pada kebahagiaan – Purnawan mengajak kita untuk berdamai dengan keburukan/kekurangan.

Sumber : sweetspearl.com

Posted By Dhietcorner6:10:00 AM